Jumat, 04 Agustus 2017

Sedikit cerita tentang meyongnya si nenek yang tragis


Ini adalah gambar yang di ambil tanpa ada paksaan untuk si kucing, karena mereka berdua sangat akrab. yaa, walaupun ada kisahnya di balik semua ini.

Dua bersaudara ini sebenarnya mempunyai 3 saudara lagi, tetapi karena ada kejadian yang sangat fatal dalam kehidupan mereka, akhirnya sekarang tersisa dua. Sebelumnya aku kenalkan namanya dulu yaa, dari tatapan layar yang sebelah kanan namanya si " temen " dan sebelah kiri namanya si " tompel ".

Seperti yang saya katakan tadi, mereka yang mempunya 3 saudara lagi jadi otomatis awalnya mereka hidup berlima. tetapi dua saudaranya yang bernama " temin " dan "tamin" mereka mati saat mereka berumur lima minggu, kerena mereka tersesat dengan ibunya dan ditemukan di bawah pohon dekat rumah nenek dengan posisi berpelukkan, mungkin karena mereka kedinginan karena saat malam itu ada hujan yang sangat deras.



Satu saudaranya lagi yang bernama " temon " nah ini lah mungkin hal yang paling tragis. saat dia berumur satu tahun dan 7 bulan setelah temin dan tamin meninggal. Si temon ini saat pergi keluar atau bermain di luar sana saat hari itu nenek menangis karena si temon tidak pulang, hal ini tidak biasanya karena si temon dan saudaranya tidak pernah tidak pulang kerumah.

setelah lima hari si temon tidak pulang, akhirnya temon pulang dengan keadaan sangat kritis. telinganya sobek, kaki kananya luka seperti di gigit, dan mata kanannya berdarah. nenek menangis saat melihat keadaan si temon yang sangat kritis ini, tapi dengan sabarnya si nenek terus-menerus merawat si temon sampai sembuh, tapi mata kanannya tidak terpakai lagi akibat luka parah di matanya itu alias buta sebelah.

Karena buta sebelah, si temon sering ketabrak tembok atau pintu saat berlarian, dan akhirnya si temon tidak pernah terlihat lagi untuk berlari-larian. Di saat tengah hari terdengar ada keributan di luar rumah dan ternyata itu ada dua kucing liar yang sedang berkelahi, si temon, temen, dan si tompel berlari melihat dua kucing liar yang berkelahi itu, dan karena mereka terlalu dekat melihatnya, mereka pun jadi sasaran amukkan kucing liar itu, mereka pun di kejar-kejar sampai terbirit-birit.

si temen dan si tompel berhasil lari masuk ke rumah nenek tetapi si temon masih di kejar-kejar oleh kucing liar itu, kasihan melihatnya aku pun mulai mengejar mereka untuk menghentikannya tetapi lari mereka cepat dan lincah aku pun tidak sanggup mengejarnya. si temon terus-terusan menabrak benda lain yang menghadangnya karena buta sebelah, tetapi karena ketakutan dia tetap lari untuk menghindari kucing liar itu.

Tetapi, na as si temon di tabrak oleh mobil yang sedang lewat dan tepat di depan mata ku. si temon langsung kejang-kejang setelah terpijak ban mobil, aku pun menangis dan kesal melihat kejadian itu karena tidak dapat menyelamatinya. dan aku mengambil si temon untuk di bawa pulang, setelah nyampai di rumah si temon sudah tidak bernyawa lagi.

aku, nenek dan ibu ku sedih melihat semua ini. yang kami rawat dari berkulit merah akhirnya meninggal dunia. aku pun mulai menggali lobang untuk menguburkan si temon, dan ku gali dekat dengan dua kuburan dua saudaranya yang meninggal terlebih dahulu.

Dan tinggal tersisa dua kucing bersaudara yaitu temin dan tompel. dan mereka hidup sampai sekarang. tetapi kami sedih melihat mereka tidak hidup bersama dengan tiga saudaranya...


Artikel Terkait

Pengunjung Yang Baik tidak pernah lupa dengan berkomentar.......


"Silahkan komentar"
EmoticonEmoticon